trade

Demi melestarikan Situs Sejarah, BPCB Sulsel dan Lembaga Lingkar Gelar Heritage Walk

Pemateri menjelaskan pentingnya merawat cagar budaya pada seminar yang digelar di Hotel Dinasti, Sabtu (13/4). Foto : Lembaga Lingkar


Makassar-(Daengtechno.com) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulsel bekerjasama dengan Lembaga Lingkar gelar kegiatan " Heritage Walk"  untuk memperkenalkan lagi situs Sejarah  dan kebudayaan Kota Makassar di Hotel Dinasti 13-14 April 2019.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan seminar dan kunjungan langsung ke beberapa situs sejarah di bagian pecinan " Cina Town" Kota Makassar.

Ketua Umum Lembaga Lingkar, Anna Asriani mengatakan pentingnya merawat cagar budaya agar generasi di era milenial tidak melupakan situs-situs sejarah.

" Fenomena yang justru ada di kawasan perkotaan terutama Kota Makassar belakangan ini, memperlihatkan bahwa perhatian masyarakat akan bangunan peninggalan bersejarah sangatlah memprihatinkan." Ucap Anna

Berawal dari rasa kekhawatiran inilah sehingga kami menggelar kegiatan " Heritage Walk " agar situs sejarah di Kota Makassar tidak tenggelam ditelan jaman.

Ia menambahkan,  demi melestarikan lagi situs-situs sejarah di Kota Makassar segala kegiatan Lembaga Lingkar diterbitkan di sebuah Majalah yakni " Imaginedhistoria " agar diketahui masyarakat umum terurama generasi muda. 

" Sebenarnya Kota kita punya bangunan-bangunan lama Kolenial teruma di pecinan. Peradaban Kota Makassar sebenar punya banyak sejarah luar biasa yang harus dipertahankan dan seharusnya ada pengkajian peninggalan situs sejarah tersebut." Lanjutnya lagi.

BPCB Sulsel, Lembaga Lingkar,  pemateri, dan peserta foto Bareng usai seminar Cagar Budaya di Hotel Dinasti,Sabtu (13/4). Foto : Lembaga Lingkar 

Sosialiasai yang di gelar BPCB Sulsel dan Lembaga Lingkar ini menghadirkan pemateri  Drs. Laode Muhammad Aksa, M.Hum. (Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan), Dias Pradadimara, M.A. (Sejarawan Universitas Hasanuddin, Makassar).

Kemudian Asep Kambali (Sejarawan dan Founder Komunitas Historia Indonesia) dan Yerry Wirawan (Penulis Buku Masyarakat Tionghoa Makassar dan Dosen Universitas Sanatadarma, Yogyakarta).

Salah satu peserta yang hadir,  Eryvia Maronie mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan BLCB Sulsel dan Lembaga Lingkar.

" Walaupun kita hidup di Era Teknologi,  namun cagar budaya jangan sampai dilupakan." Harap dia

Ia mencontohkan, bangunan sejarah seperti kelenteng Xian Ma dan pasar tradisional di " Cina Town " yang termasuk pasar terlama sejak tahun 1935 itu sesuatu yang menarik untuk ditelusuri kembali.

Selain itu ,  peserta lainnya,  Alief Nur Situdju Najamuddin mengatakan belajar sejarah  Sulawesi Selatan tidak hanya berfokus soal sejarah lokal dan politik semata. Lalu Ia mengungkapkan pentingnya belajar dan mengkaji sejarah perkotaan dengan berjalan-jalan ria ke bangunan cagar budaya. 


" Membahas sejarah Sulawesi Selatan terutama abad ke-17 hingga awal abad ke-20 tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kota Makassar " Ujar peserta Heritage Walk ini.

Selain itu,  dia membeberkan bahwa pentingnya dari jalan-jalan sejarah ini ialah kita bisa mengetahui gambaran kehidupan sosial masyarakat Makassar yang multikultural pada masa kolonial Hindia Belanda di Abad ke-19.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demi melestarikan Situs Sejarah, BPCB Sulsel dan Lembaga Lingkar Gelar Heritage Walk "

Post a Comment