Rekam Jejak Perjuangan Ramli Usman Hingga Sandang Gelar Magister
Makassar.- Ramli Usman resmi menyandang gelar Magister di jurusan Administrasi Kesehatan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Makassar, Selasa (2/4).
" Mungkin sebagian orang meraih gelar Sarjana dan Magister itu hal yang biasa akan tetapi bagi saya ini adalah sebuah proses dan pencapaian yang sangat luar biasa" Ujar Ramli ketika ditemui usai ujian meja dan yudisium di Kampus STIA LAN Makassar.
Ia menjelaskan, mengingat dirinya sebagai anak pertama dari 2 orang bersaudara yang berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu.
" Punya keterbatasan dari segi ekonomi dan pendidikan formal membuat saya harus kerja keras sambil kuliah. Saya berjuang untuk terus lanjut kuliah sehingga sampai ke jenjang Magister. " ujar dia.
Ramli mengaku meraih gelar Magister adalah sebuah kesyukuran luar biasa buat dirinya. Dikernakan di dalam keluarganya ,dialah orang pertama yang meraih gelar Sarjana dan Magister.
Merasa sangat terharu, Ramli menceritakan jejak perjuangannya sejak masih SD yang mesti menjual es lilin dan jalang kote keliling kampung setiap sore demi membantu ekonomi orang tua.
Bahkan dia masih teringat, waktu masih SMP di tahun 2005, ketika pulang sekolah Ramli sering memulung barang bekas keliling lorong di Bumi Tamalanrea Permai (BTP).
Dengan naik sepeda mustang jadul dari kampungnya di Paccellekang Kecematan Pattallassang Kabupaten Gowa menuju BTP demi meminjam gerobak untuk memulung barang bekas.
" Yah.. kadang upah yang saya dapatkan dalam seharian itu Rp 2000 dan pernah sekali mendapatkan upah paling banyak Rp 7000 yang membuatku pada saat itu sangat senang dan bahagia " Ucapnya dengan nada yang sedikit sedih mengingat perjuangannya di waktu itu.
Ramli menganggap mendapatkan upah dari jerih payah dan kerja kerasnya menjadi pemulung lebih baik daripada mengemis.
Ia menerangkan lagi setelah lulus SMP, dia melanjutkan ke SMK Negeri 2 Somba Opu di Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan pendidikan gratis.
Ramli juga menceritakan, waktu di SMK jarak dari rumahnya ke sekolah kurang lebih sejam naik sepeda.
Ramli juga menceritakan, waktu di SMK jarak dari rumahnya ke sekolah kurang lebih sejam naik sepeda.
Lalu dia menghadap ke Unit Produksi untuk tinggal gratis di sekolah dengan syarat harus siram bunga setiap pagi dan sore.
Setelah lulus SMK Ramli berpikir ingin langsung kerja. Akan tetapi dengan dorongan dan motivasi dari orang tua serta keluarga, membuat dia melanjutkan kuliah dengan pinjaman uang dari kerabat yang merantau jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
" Akhirnya saya Kuliah jenjang S1 pada tahun 2011 dan juga mendapatkan beasiswa Bidikmisi di UVRI Makassar mengambil jurusan kesehatan masyarakat. Bahkan saya kuliah di 2 kampus secara bersamaan. " jelas Ramli.
Ramli bersyukur bisa mendapatkan beasiswa Kementrian Agama ( Kemenag) untuk kuliah di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ( UINAM) jurusan Filsafat Agama di tahun 2012.
Setelah tamat 2015 , Ramli melanjutkan pendidikan jenjang S2 di STIA-LAN di tahun yang sama hingga 2019.
Ramli Usman di Australia dalam rangka shooting film Melawan Takdir |
Setalah lulus kuliah jenjang S1, Ramli mendirikan Medicare Center Indonesia (MCI) yakni sebuah Lembaga Pelatihan dan Pengembagan Profesi kesehatan. Selain itu, dia juga pernah menjadi Produser Eksekutif film Melawan Takdir.
" Hari ini saya merasa amat bahagia dan terharu mengenang rekam jejak perjuangan hingga bisa menyandang gelar Magister" Ucap Ramli.
Tanggal 02 April 2019, adalah sebuah hari bersejarah dalam hidupnya dengan titel ," Ramli Usman, S.KM.,M.Adm.Kes ".
luar biasa perjuangan Pak Ramli Usman. hidup memang akan berpihak pada siapa yang memperjuangkannya.
ReplyDeleteinspiratif, proses tidak akan pernah menghianati hasil. Selamat Pak ramli atas gelar magisternya
ReplyDeleteSangat Inspiratif kisahnya, perjuangan memang tidak mengkhianati hasilnya. Sekali lagi selamat buat Pak Ramli Usman atas gelarnya semoga bisa menjadi contoh ke orang sekitarnya.
ReplyDeleteKisahnya memotivasi banget kak. Usaha selalu berbanding lurus dengan hasil.
ReplyDeleteKeren sekali kak Ramli ini, Sukses selalu buat kak Ramli. Doa yang sama untuk kita semua aamiin.
So inpsiring masyaAllah tabarakallah. Karena Tuhan ga tidur, dia melihat apa yang hambanya usahakan :)
ReplyDeleteBtw ANU itu pernah jadi list university yg akan saya tuju klo s2 pada akhirnya ga dpt izin jadinya diunhas lagi sajalah 😂
Pak Ramli telah membuktikan bahwa keterbatasan materi tak akan menjadi batasan asalkan diiringi oleh tekad yg kuat, kerja keras, dan blajar dgn giat, sebagai anak muda, saya jadi termotivasi, untuk belajar lebih giat lagi.
ReplyDeleteMasya Allah perjuangan beliau yaa, hingga akhirnya bisa seperti sekarang. Buktu bahwa hasil gak akan mengkhianati usaha.
ReplyDeleteDibalik keberhasilan memang banyak cerita2 inspiratif yang bisa dibagikan.
ReplyDeletePerjuangannya sungguh luar biasa. Mungkin jika saya yang ada di posisi itu, saya tidak sanggup. Sungguh hidup adalah perjuangan. Sukses selalu Pak Ramli Usman dengan gelar barunya
ReplyDeleteLuar biasa ya. Memang hanya keinginan yang memisahkan manusia dengan mimpinya. Tanpa keinginan yang kuat, mimpi hanya akan tetap jadi mimpi.
ReplyDeleteSelamat pak, ini jadi salah satu contoh cerita sukses dan bukti nyata bahwa siapapun dan apapun yang kita lakukan akan bisa menggapai mimpi mimpi, mau pernah jadi pemulung, pengamen dll.
ReplyDeleteYa, tiap orang yang ujiannya berat pada masa kecilnya untuk meraih pendidikan, tentu ketika sukses akan beda dengan orang yang mendapat gelar dengan mudah
ReplyDeleteKita belajar dari Ramli Usman untuk tidak menyerah pada keadaan. Apapun yang terjadi selalu ada jalan untuk melewati kesulitan
ReplyDelete